
– Rio Purboyo –
Apa hubungan fokus dan kebahagiaan?
Bisa dikatakan, “Sangat penting!”
Kebahagiaan seseorang ditentukan oleh cara ia mengalokasikan perhatian.
Bayangkan anda mengalami peristiwa berikut. Sebagai pria, saat ini anda sedang kebelet dan menatap pintu toilet pria di gerbong kereta api.
Terlihat di foto, ada tulisan yang intinya “Toilet ini tidak dapat digunakan.”
Sementara toilet di sebelahnya, berfungsi normal, dan sedang kosong alias tidak digunakan oleh siapa pun.
Namun, itu toilet perempuan.
Gimana dong?!
Ingat, fokus anda menentukan kebahagiaan anda. Respon anda ditentukan ke mana anda mengarahkan fokus, perhatian.
Satu kejadian hidup yang sama, positif maupun negatif, dapat mempengaruhi kebahagiaan anda secara kuat, lemah, atau tidak sama sekali –tergantung seberapa besar perhatian yang anda berikan.
Dalam cerita “toilet rusak”, saya dapat saja memasuki toilet di sebelahnya.
Toh kosong.
Tapi khan itu untuk perempuan! Begitu, sanggahannya.
Tapi, saya sedang kebelet!!!
Daripada pertahanan saya jebol, dan muncrat di celana, atau bahkan sisanya meluncur di lantai kereta depan toilet.
Hayo… lebih prioritas mana?
Obrolan konflik itu, bisa anda bayangkan mengacaukan ketenangan di tengah perjalanan. Namun, mau tidak mau, tetap harus ada keputusan yang saya ambil.
“Apa masuki saja toilet perempuan di sebelah?”
Memang sih, hajat saya langsung bisa tersalurkan. Namun ada “aturan kepantasan” yang saya rasa tidak wajar untuk saya langgar.
“Adakah alternatif lainnya?”
Tiba-tiba pertanyaan itu muncul di kepala saya.
“Ya, cari toilet pria di gerbong lain. Gimana?”
Gitu ya. Oke.
“Trus kebeletmu, gimana?”
Beruntungnya, saya masih bisa sedikit menahan gejolak di perut saya.
Emosi tergesa-gesa dan harapan untuk segera menyalurkan “sampah” tubuh, dapat saya kendalikan. Secara perlahan, sambil bernapas lebih santuy, saya berjalan menuju gerbong lainnya.
Berharap-harap, menemukan toilet pria yang kosong.
Dan, ada. Ketemu toilet pria kosong, hanya berjarak satu gerbong dari yang sebelumnya.
Akhirnya… Belumlah saya masuki toilet tersebut, rasa lega menyelimuti diri saya.
Ndak kebayang aja sih, gimana malunya jika tadi saya putuskan masuki toilet perempuan dan sekeluarnya lalu bertemu penumpang lain atau petugas kereta.
Belum lagi kalau dibayangkan, meski berhasil duduk di toilet, tapi khan itu areanya perempuan. Tentu, ada gejolak perasaan tidak nyaman, saat di dalamnya.
Beruntung saya tidak tergoda untuk hal itu. Dan, beralih untuk cari toilet pria di gerbong lainnya.
Lebih beruntung lagi, karena berhasil ketemu. Dan dapat menuntaskan hajat, dengan perasaan tenang dan lega.
Ya begitulah, manusia.
Menemui beragam peristiwa dan pilihan.
Beralih dari satu respon ke respon lainnya dalam hidup.
Berpindahnya pilihan respon, salah satunya karena fokus ke hal tertentu.
Apa yang seseorang fokuskan, akan menguat dalam benaknya.
Apa yang saya pilih untuk saya fokuskan, dapat menutup pilihan-pilihan lain yang tidak sesuai kriteria saya.
Fokus, lagi-lagi, menentukan kebahagiaan dan makna dalam hidup.
Selamat mengarahkan fokus anda.
Jika anda bingung mengarahkan fokus, ingat saja cerita ini. “Toilet rusak”.
www.INALEAD.id