INALEAD Blog

“We don’t have to wait for the inspiration to come, we create it ourselves.” – Stephen King

SELARAS Antara KREATIF dan KRITIS

SELARAS Antara KREATIF dan KRITIS

Ada waktu ketika kita perlu berpikir kreatif dan mensintesa. Dan ada waktu, ketika kita butuh untuk berpikir kritis dan menganalisa. Anda tahu, berpikir kreatif berarti menciptakan aneka pilihan untuk mengatasi masalah atau mewujudkan peluang. Sementara saat berpikir kritis, bekerjanya logika dan pertimbangan (perasaan) untuk memilih dan menutuskan.

Penting sekali memahami kapan waktunya berperilaku demikian. Jangan sampai terbalik.

Saat berada di forum yang memerlukan beragam pilihan ide-ide, kita malah berpikir kritis.

Diskusi pun macet, karena bayi-bayi ide yang baru dilahirkan serta merta harus berjuang keras hadapi dinamika realita. Betapa terasa tidak berdaya, berada dalam forum seperti itu. Ingin memperjuangkan pertumbuhan gagasan baru, tapi ia tidak sempat membesar, layu sebelum berkembang. Karena jabang bayi ide kreatif terlalu cepat bertemu dengan daya analisa. Ingin begini, dimuntahkan dengan keterbatasan sumberdaya. Ingin begitu, ditabrakkan dengan minimnya waktu. Sayang sekali.

Pun sebaliknya.

Saat diajak menganalisa ide menjadi urutan tindakan praktis, eh kok malah berpikir kreatif.

Jadilah, perbincangan tak tentu arah. Alih-alih mengerucutkan pilihan, menyusun keputusan dengan rencana tindakan berbasiskan waktu; diskusi jadi mentah kembali karena banjirnya pilhan-pilihan. Di sinilah terjadi paradoks pilihan. Stok jumlah pilihan yang banyak, tidak berarti kemudahan dalam memutuskan. Lebih mudah memilih menu sarapan di warung tetangga yang hanya ada tiga menu: pecel, rawon, dan soto daging; daripada memilih makanan apa saja yang akan disantap, saat di prasmanan pernikahan dengan 17 menu yang terhidang. (bagi yang doyan makan, tentu responnya akan beda! ^_^)

Ada dua fenomena gagal seimbang untuk kreatif-dan-kritis. Pertama, karena jebakan analisa. Tergesa-gesa menganalisa, saat sedang menciptakan aneka pilihan. Kedua, terjadi karena kebanjiran gagasan. Terlalu banyak pilihan, saat harus sudah memutuskan.

Maka, inilah ilmu dan seni sekaligus, dalam praktik berpikir kreatif dan kritis.

Selamat berlatih!

  • Rio Purboyo
    Direktur Operasional, INALEAD
Open chat
Hi, Saya Fendy
Saya ingin konsultasi mengenai training inalead