By Feri D Sampurno – Direktur INALEAD
“Orang sering salah mengira dengan menganggap teknologi sebagai gambar statis. Kurang tepat menganggapnya seperti gambar, justru lebih seperti film. Kecepatan inovasi teknologilah yang penting. Ini adalah tentang akselerasi.” Elon Musk
Perubahan individu dan bisnis tidak lebih cepat dari perubahan teknologi. Teknologi berubah dengan akselerasi eksponensial, persis seperti ungkapan Elon Musk di atas. Maka konsekuensinya, bisnis kita harus mampu menyodorkan jawaban yang relevan bagi kebutuhan pengguna dan pelanggan. Dan kita sadari, kebutuhan user, customer; akan terus berubah seiring perubahan teknologi.
Apa pun jenis bisnisnya, korporasi raksasa, atau bahkan bisnis sosial; kita perlu terus menyesuaikan diri agar tetap relevan. Sebab, ketika bisnis kita “tidak relevan” artinya kita akan segera kehilangan salah satu aspek terpenting dari bisnis yaitu PELANGGAN.
Saat produk Anda kehilangan pembeli karena produk Anda kehilangan relevansi dengan kebutuhan mereka saat ini, maka sehebat dan seunggul apa pun produk tersebut, Anda harus bersedia menguburnya dalam-dalam.
Tantangan di atas sering diartikan bahwa kebutuhan saat ini hanyalah bagaimana bergerak dengan lebih cepat. Banyak kalangan berpikir bahwa Agility hanyalah tentang velocity -kecepatan merespon perubahan. Padahal ada aspek lain yang tak kalah penting, yaitu accuracy.
Boston Consulting Group (BCG) pada tahun 2015, merilis hasil survey mengenai area-area yang paling berdampak signifikan pada kemampuan industri untuk bertahan selama tiga hingga lima tahun ke depan. Indikator teratas, berturut-turut adalah Speed of adopting new tech dan Big-data analytics. Dua hal ini jelas menggambarkan betapa kecepatan dan akurasi adalah dua faktor puncak suatu industri mampu beradaptasi dengan perubahan.
Analisa Big-data merupakan cara paling relevan untuk mengetahui seberapa akurat keputusan yang kita ambil.
Pada pertanyaan lainnya, BCG mengajukan apa tantangan utama yang dapat mengancam investasi pada inovasi dan pengembangan produk. Berturut-turut responden menjawab, Development times are too long dan Selecting the right ideas to commercialize.
Sekali lagi, jawaban tersebut menunjukkan bahwa kecepatan berinovasi dan akurasi memilih gagasan untuk dilempar ke pasar adalah dua faktor yang paling menghambat industri dalam bersaing.
Mungkin Anda bertanya, adakah cara untuk berinovasi dengan CEPAT dan AKURAT?
Pemimpin IDEO, sebuah konsultan desain yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi, David Kelley dan Tim Brown memperkenalkan Design Thinking. Sebuah kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah dengan berfokus pada kebutuhan pengguna atau user.
Indikator terpenting dari akurasi pengembangan produk adalah, saat produk tersebut diterima dan dipakai oleh user.
Artinya Design Thinking berupaya memberikan jaminan akurasi pada inovasi yang kita lakukan.
Di kemudian hari, Jake Knapp mengadaptasi Design Thinking yang masih membutuhkan waktu cukup lama, menjadi Design Sprint. Hasilnya, bisa menghemat waktu secara revolusioner dan ia terapkan pada startup-startup di bawah naungan Google Venture.
Ringkasnya, Design Sprint dapat menjawab pertanyaan di atas.
Jika Anda ingin melakukan inovasi dengan CEPAT dan AKURAT, maka DESIGN SPRINT adalah relevan untuk Anda gunakan.
Tertarik menerapkannya di tempat kerja Anda?
Kunjungi https://inalead.id/design-sprint/